Senin, 14 Mei 2012

kasur tercinta


Jarum jam panjang dan jam pendek hampir berdempet tepat di angka dua belas. Tandanya sudah tengah malam. Di mana sebagian besar manusia biasanya sudah bertualang di alam mimpi. Sementara aku masih bertualang di depan monitor dengan pekerjaan yang menggunung.
Buatku yang menuntaskan pekerjaan di rumah, malam hari adalah waktu yang lebih nyaman dibanding siang hari. Sepi dan dingin. Walau tetap ngantuk kerap melanda dan empuknya bantal-guling-kasur bagaikan lambaian tangan yang mengundang diriku untuk merebahkan diri.
Hingga suatu saat irama jangkrik yang bersahut-sahutan itu harus terganggu dengan suara perutku yang meronta minta diisi. Maklum, walau hanya mendekam di depan monitor, perut tetap butuh asupan. Ibarat kendaraan yang harus diisi bensin supaya tetap bisa melaju.
Pertanyaannya adalah, di mana aku mencari makan di tengah malam seperti ini?
Alhamdulillah, kota Jogja bukan kota yang seketika mati ketika lewat tengah malam. Masih ada gerai Indomaret di dekat rumah yang buka 24 jam. Walau harganya relatif lebih mahal 10%-20% untuk beberapa panganan (seperti susu, mie instan, atau kopi instan), tapi kalau males jauh keluar rumah, Indomaret tetap jadi andalan. Paling-paling hanya mas petugas kasir yang bosan lihat wajahku terus-menerus, hehehe.
Tapi, terkadang niat untuk mampir ke Indomaret tertahan oleh suara hati kecilku yang berbisik “geliatkan perekonomian warga kelas menengah ke bawah
Idealisme  kolot yang masih bertahan sebagai keyakinan hidup yang sukar untuk aku lepas, hehehe. Alhasil, dengan sepeda berkelilinglah aku menyusuri kota Jogja.
Angkringan yang menjamur di mana-mana adalah gerai makanan siap saji yang merakyat. Tapi terkadang aku butuh “tendangan ekstra” kalau gejolak perut makin beringas. Bakul mie godhog dan nasi goreng adalah yang lumrah untuk dicari.
Kalau ingin santapan berkelas pilihanku adalah ke gerai Mr. Burger di Jl. Sudirman. Burgernya sih memang nendang, tapi tendangannya tidak bertahan lama. Untung gerai Mr. Burger juga menjajakan ayam goreng tepung dengan harga yang lebih merakyat dibandingkan Mc D dengan rasa yang masih bisa diterima lidah. Walaupun sering kehabisan nasi, tapi kan aku tinggal di rumah yang dilengkapi beras dan magic jar. Jadi kehabisan nasi tidak menjadi masalah.
Saat perut sudah terisi, stamina pulih kembali, siap menuntaskan berbagai pekerjaan. Tapi tak bertahan lama, karena kalau perut sudah kenyang biasanya kelopak mata semakin berat dan akhirnya tewas mengenaskan di kasur tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar