Senin, 14 Mei 2012

kasur lantai


Home Industri Kasur Lantai Butuh Tambahan Alat


KARANGANYAR – Home industry kasur Palembang atau yang lebih dikenal dengan nama kasur lantai di Desa Banjarkerta, Kecamatan Karangreja, membutuhkan alat penggaruk bahan baku pembuatan isi kasur. Alat ini dipelukan agar biaya produksi pembuatan kasur menjadi lebih rendah dan keuntungan para pengusaha menjadi semakin besar.
Hal tersebut, diungkapkan Kepala Desa Banjarkerta Sukno SPd   kemarin (20/1). “Kami sudah mengajukan bantuan kepada Kementrian UKM melalui Pemkab Purbalingga beberapa waktu lalu. Namun, masih belum ada realisasinya hingga saat ini,” jelasnya.
Dia menambahkan, selama ini untuk mendapatkan bahan baku isi kasur lantai, para pengusaha harus mendatangkannya dari Bandung, Jawa Barat. “Sebenarnya kami bisa melakukan pengadaan bahan baku isi kasur sendiri, kareha sebenarnya bahan bakunya cukup mudah dicari. Yakni sisa-sisa kain yang ada di perusahaan konveksi. Namun, karena kami belum bisa mengadakan alat tersebut, kami terpaksa mendatangkan bahan baku dari Bandung,” jelasnya.
Jika sudah memiliki alat penggaruk, yang ditaksir oleh pihak Pemerintah Desa Banjarkerta seharga Rp 700 juta tersebut, maka pengusaha bisa mendapatkan tambahan keuntungan sekitar Rp 500 hingga Rp 700 dari satu kilogram bahan baku isi kasur. “Ini cukup menguntungkan bagi para pengusaha. Sehingga keuntungan semakin besar. Hal itu akan semakin meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya.
Dia berharap dalam waktu dekat ini proposal bantuan yang telah dikirimkan oleh Pemerintah Desa Banjarkerta bisa terealisasi. “Kalau tidak dari Kementrian UKM, ya dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Sebab, ini menyangkut perekonomian warga Purbalingga, khsusunya Banjarkerta,” lanjutnya.
Industri kasur Palembang di Banjarkerta sendiri terbukti mampu meningkatkan perekonomian warga. Hal tersebut juga berpengaruh positif terhadap tingkat pengangguran di Desa Banjarkerta, sehingga saat ini tingkat pengangguran mencapai nol persen.(Radar Banyumas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar